Wednesday 15 October 2008

Antara Eksplorasi dan Penyelamatan Lingkungan

Siapa yang mau menyangkal jika dikatakan bagian barat Jawa ini menyimpan banyak potensi media petualangan alam. Sebut saja gunung. Dari ujung timur hingga ujung barat Ciremai, tercatat ada 16 gunung bertinggi 2.000 meter di atas permukaan laut. Atau mau bicara gua. Hingga sekarang daerah karst yang bisa paling sering disebut sebagai tempat nongkrong para penelusur gua, jumlahnya hampir mencapai 10.
Angka ini tidak termasuk daerah yang belum sempat dilihat. Walahhh....apalagi sungai. Yang teringat sebagai tempat wisata saja ada lima buah. Sedangkan potensi yang belum tergali, bisa mencapai ratusan jumlahnya. Belum lagi potensi lain untuk terus digali. Seperti, wahana untuk paragliding, canyoning, panjat air terjun, kayak laut, off road, penyusuran budaya, dan sebagainya.
Lalu mau diapakan sumber daya terpendam itu? Dibiarkan terkubur tanpa pernah dijamah? Sebaliknya, jika dieksplorasi, tidakkah keseimbangan alam akan terganggu?

Gunung
Puncak gunung mana pun selalu memancing keinginan para petualang untuk menjelajahinya. Pemandangan yang indah, desiran angin gunung, udara yang sejuk, semua mengundang orang untuk menyinggahinya. Seolah, sebuah rahasia alam yang menantang untuk diungkap.

Dari sekian banyak gunung di Jawa Barat, yang paling termasyur kemegahannya adalah Gunung Gede dan Pangrango. Dengan bentangan alam mencapai 15,196 hektar, gunung ini sebenarnya menyimpan banyak potensi petualangan yang bisa digali. Namun, banyak pihak yang menganggap usaha tersebut mengandung banyak unsur negatif. Pembatasan-pembatasan pun ditetapkan. Padahal konsep penyelamatan bukanlah berarti pembatasan.
”Sebenarnya saya juga kurang setuju dengan konsep konservasi yang ada sekarang,” ucap Dadang, anggota Mapala UI. ”Pembatasan bukan jalan keluar untuk menyelamatkan alam,” tambahnya.

Banyak usaha perjalanan pembukaan daerah baru sekarang lebih dibatasi. Banyak juga yang bilang, takut yang lain akan mengikuti. Faktor standar keamanan yang tak setara antara sesama pencinta kegiatan ini juga menjadi faktor utama alasan tidak disetujuinya sebuah usaha penggalian potensi baru.

Sungai
Dari gunung kita mengalir ke sungai. Lain lagi di sungai. Pergi berarung jeram merupakan sebuah pengalaman yang sulit dilupakan seumur hidup. Terempas di jeram, muka dan badan terciprat air, atau berhenti sebentar di eddies (pusaran air) untuk melakukan scouting (pengintaian), terjerembab di hole (lubang karena patahan sungai), atau merasakan perahu lurus vertikal karena terkena standing waves (gelombang air seperti ombak), benar-benar menjadi tantangan tersendiri buat para pencinta olahraga petualangan.Namun tetap masih banyak saja daerah aliran ini yang belum dimaksimalkan sumber dayanya.

Laut
Sungai bermuara ke laut. Bermain di laut juga bukan main-main asyiknya. Melihat matahari terbenam di atas perahu yang bergoyang, meninggalkan kenangan selain kemewahan. Masuk ke dalamnya membuat kita mengenali keindahan yang senyap.

Biasanya kalau kita di laut lebih bisa diterima, karena biasanya jarang ada orang datang ke sana. Malah, kalau di luar taman nasional pulau seribu kadang kita ditolak kedatangannya. Itu biasanya kalau kita mampir ke pulau wisata di Kepulauan Seribu.”

Beda dari dua kondisi darat di atas. Laut lebih terlihat menerima karena jarang ada manusia mau dekat menjenguknya. Padahal tanpa mengenal bagaimana kita mencintainya. Seperti di Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Sebenarnya potensi petualangan lautan yang ada di sana sangat besar. Namun, sayangnya masih jarang orang yang mau coba menggali potensi itu di sana.

Seharusnya kita sekarang lebih mengerti. Bahwa bumi diciptakan untuk manusia. Tak ada hak untuk melarang-larang. Sebab kita semua manusia sama. Sedangkan kalau masalahnya penyelamatan. Bukan berasal dari pembatasan-pembatasan. Tapi dari dasar rasa cinta yang tumbuh wajar karena kita mengenalinya.

Now I see the secret of making of the best person.
It is to grow in the open air and to eat and sleep with the earth.
(Walt Whitman; Song of the Open Road)

Mari Berpetualang!!

Sulit dimengerti, ada orang-orang yang mau bersusah payah meninggalkan tempat tidur di rumah yang nyaman hanya untuk menikmati tidur beralas tanah dan beratap langit. Romantisme yang mungkin juga bisa anda nikmati.

Kini image petualangan alam bebas sudah tak lagi identik dengan olahraga keras dan mengerikan. Ada banyak cara untuk terlibat dalam kegiatan outdoor, dengan lebih mudah tanpa mengurangi sensasinya. Kalau cinta alam dan ingin menikmatinya anda bisa bergabung dengan komunitas-komunitas penikmat alam bebas yang kini banyak dijumpai dan dipertemukan di dunia maya alias internet. Sekadar menyebut nama, ada komunitas seperti Jejak Petualang, High Camp, Pangrango, Nature Trekker, Indonesia Backpacker, Indonesia Geographic dan lainnya.

Meski komunitas macam ini biasa dimotori para 'setan gunung', kegiatannya tak melulu soal mendaki. Pokoknya, selagi menyangkut kegiatan di alam bebas - darat dan laut, udara - serta mendatangkan kesenangan dan tidak membebani pelakunya yang mayoritas para pekerja kantoran dengan waktu terbatas, mari!

Meski misinya berbeda-beda, komunitas ini punya sejumlah kesamaan. Berawal dari milis, bersifat spontan, terbuka untuk siapa saja yang tertarik dan ingin menikmati alam. Uniknya lagi, komunitas seperti ini banyak diikuti para perempuan. Dengan atau tanpa pengalaman di alam bebas sebelumnya. Kalau anda tertarik bergabung, silahkan intip beberapa komunitas diatas.

Mari berpetualang!

Monday 1 September 2008

Penerapan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
di PT Kalbe Farma

1. Pendahuluan
Enterprise Resources Planning (ERP) merupakan suatu system yang mengintegrasikan dan mendukung suatu aktivitas bisnis dari suatu perusahaan baik dalam bidang jasa maupun manufactur. Proses pengintegrasian sistem ERP dapat meliputi berbagai macam aktivitas bisnis seperti; logistik, keuangan, akutansi, penjualan, pemasaran, sumber daya manusia. Dengan adanya sebuah sistem ERP maka akan dapat membantu seluruh bagian dan sistem yang ada dalam perushaan. ERP dapat digunakan untuk berbagi data, informasi, pengurangan biaya karena perusahaan berjalan lebih efektif dan efisien, tidak ketinggalan juga akan dapat memperbaiki sistem manajemen dari suatu proses bisnis. Dalam penerapan ERP terdapat tiga fungsi utama yang merupakan suatu alur berurutan yaitu sebagai, pertama pendukung operasional bisnis, kedua sebagai alat yang membantu dalam proses pengambilan keputusan. Dan yang ketiga adalah sebagai pendukung untuk menentukan strategi yang akan diambil oleh perusahaan.
Dengan kelebihan yang ditawarkan dari ERP tersebut membuat banyak perusahaan mulai untuk menerapkan ERP ini. Dibalik kelebihan yang ditawarkan oleh ERP, ERP juga mendatangkan “petaka” bagi perusahaan yang tidak siap dalam proses penerapan ERP ini. Akan tetapi tidak sedikit pula perusahaan yang berhasil dalam penarapan ERP dan menjadi perusahaan yang semakin berkembang dan maju. Hal penting yang harus diingat bahwa, sebelum penerapan ERP kita harus memperhatikan tiga faktor utama dalam sistem informasi yaitu;
1. Pemahaman bisnis proses dimana berfungsi untuk melakukan busines process Reengineering.
2. Pemahaman mengenai teknologi informasi, yang terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras, networking, dan pengolahan database.
3. Pemahaman tentang sumber daya manusia perusahaan itu sendiri yang digunakan untuk change management.

Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana suatu perusahaan atau organisasi dapat berhasil dalam melakukan penerapan ERP? Bagaimanakah perusahaan-perusahaan tersebut dalam menyiapkan tiga komponen utama dari sistem informasi tersebut? Terdapat banyak perusahaan yang berhasil dalam penerapan ERP, dan pada kesmpatan kali ini saya akan membahas salah satu perusahaan yang berhasil dalam menerapkan ERP. Salah satu dari banyak perusahaan yang berhasil dalam menerapkan ERP adalah PT Kalbe Farma. Dalam tulisan ini akan menceritakan faktor-faktor apa yang melatarbelakangi PT Kalbe Farma untuk menerapkan ERP, kendala apa saja yang ditemui dan bagaimana mengatasinya, dan manfaat yang diperoleh setelah penerapan ERP tersebut. Diharapkan tulisan ini dapat dimanfaatkan oleh banyak orang sebagai wawasan atau malah dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan untuk menerapakan ERP.

2. Latar Belakang Penerapan ERP

Pada tahun 2000 PT Kalbe Farma mulai menerapkan ERP untuk mendukung bisnis proses yang ada di PT Kalbe Farma. PT Kalbe Farma pertama kali menerapkan modul keuangan, manufaktur, dilanjutkan modul distribusi, penjualan dan pemasaran, kemudian penerapan modul manufaktur. Terdapat beberapa alasan mengapa PT Kalbe Farma menerapkan ERP yang dibagi menjadi dua sub penting, yaitu;

A. Sesuai dengan cetak biru Teknologi Informasi Kalbe Farma hingga 2012:
1. Visi dan misi perusahaan adalah tumbuh bersama teknologi. Keberadaan TI bukan sekadar enabler, tapi harus menjadi akselerator pengembangan bisnis perusahaan.
2. Cetak biru TI yang disusun Grup Kalbe tersebut cukup komprehensif, mulai dari sistem Supply Chain Management (SCM) terintegrasi hingga Customer Relationship Management (CRM).
3. Kebutuhan akan Back Bone System yang kuat dan mampu memberikan informasi yang tepat waktu dan real time.
4. Dankos sebagai anak perusahaan menggunakan teknologi yang dibuat sendiri (in-house development).
5. Adanya kebutuhan untuk melakukan pengintegrasian sistem informasi yang ada di grup Kalbe Farma untuk dapat merumuskan strategi perusahaan dengan tepat.
6. Grup Kalbe berdiri tahun 1966, dimana saat ini mempunyai tiga divisi, yakni farmasi, makanan kesehatan, serta kemasan dan distribusi.
7. Grup usaha ini didukung oleh sekitar 12 ribu karyawan, termasuk 2 ribu salesman dan 105 orang staf TI.
8. Sistem integrasi penuh Supply Chain Management.

B. Rencana Pengembangan dan proyek Teknologi Informasi yang sedang dilakukan
1. Integrasi sistem untuk lima perusahaan farmasi, yakni: PT Kalbe Farma Tbk.; PT Finusol Prima; PT Bifarma Adiluhung; Innogene Kalbiotech Pte. Ltd.; dan PT Dankos Laboratories. Direncanakan akan selesai pada 2009.
2. Masuk ke proyek integrasi sistem TI inti dengan sistem distribusi. Ditargetkan pada 2010, semua perusahaan sudah memiliki sistem TI yang terintegrasi dengan unit distribusi.
3. Mengembangkan layanan procurement menjadi centralized procurement. Jadi pembelian akan diseragamkan, disentralisasi dalam satu tempat.
4. Penerapan CRM korporat sehingga mampu memberikan informasi kepada masyarakat secara komprehensif, mengenai produk hingga solusi.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerapan ERP di PT Semen Gresik
Dalam melakukan penerapan ERP di PT Kalbe Farma terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dalam penerapan ERP tersebut. Dalam hal ini dapat dibedakan menjadi poin penting yaitu:

A. Faktor Teknis
1. Proses Penerapan ERP dari Citrix merupakan salah satu tambahan teknologi untuk mendukung sistem ERP supaya aksesnya bisa lebih cepat (Citrix Meta Frame Secure Access Manager).
2. Melalui anak usaha PT Enseval Putera Megatrading sistem intinya ternyata menggunakan aplikasi dari vendor lain (Oracle). Alasannya, aplikasi itu lebih cocok buat bisnis di bidang distribusi.
3. Memiliki 62 kantor cabang di dalam negeri dan 7 kantor pemasaran di luar negeri
4. Proses membangun jaringan.
5. Pembangunan infrastruktur server dan database.
6. Menyusun proses dukumentsi sistem dan data.

B. Faktor Non Teknis
1. Komitment karyawan dan manajemen untuk mendukung keberhasilan penerapan ERP tersebut.
2. Proses remapping, dimana bisnis proses yang sudah dimilikki meskipun sudah memilikki aplikasi ERP, harus disempurnakan kembali karena adanya tambahan program aplikasi Citrix dan penggunaan aplikasi dari vendor lain untuk bagian distribusi yang menggunakan Oracle.
3. Perubahan bisnis proses dan penerapan ERP menyebabkan perubahan dalam struktur organisasi dalam hal tambahnya unit-unit kerja baru yang berfungsi untuk mendukung, pemeliharaan, dan pengembangan ERP.
4. Aktivitas “Change Management” dimana untuk mengelola perubahan yang ada pada saat penerapan ERP.

4. Kendala Dalam Penerapan ERP

Terdapat beberapa kendala dalam melakukan penerapan ERP oleh PT Semen Gresik, kendala tersebut antara lain:
1. Karena pada tahun 2000 manajemen PT Kalbe Farma masih dalam proses melakukan konsolidasi internal dan masih dalam proses pengintegrasian pascamerger dengan Dankos dan Hexapharm Jaya
2. Kendala teknis berupa penggunaan istilah dalam proses bisnis yang telah dilakukan oleh PT Kalbe Farma dengan istilah yang terdapat dalam modul ERP.
3. Sedang di sisi budaya, penerapan ERP yang berbasis penggunaan teknologi menuntut karyawan dan manajer untuk selalu belajar mengenai perkembangan teknologi informasi dan melakukan pembaruan data.
4. Faktor lainnya yaitu mengenai change management yang dilakukan oleh vendor mengenai proses pemeliharaan dan pengembangan serta pendampingan pada saat proses penerapan ERP di PT Kalbe Farma.

5. Cara yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kendala Penerapan ERP

Terdapat beberapa cara yang dilakukan oleh PT Kalbe Farma dalam mengatasi kesulitan dan kendala yang ditemui dalam proses penerapan ERP tersebut, antara lain;
1. Untuk mendukung peningkatan kualitas SDM di seluruh bagian yang berinteraksi langsung dengan penggunaan sistem informasi dan teknologi informasi, secara rutin Kalbe memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, termasuk juga untuk SDM di kantor-kantor cabang.
2. Kalbe mengadakan pertemuan dengan para vendor untuk menyamakan persepsi sekaligus memperoleh komitmen, khususnya menyangkut aspek teknis dan prosedur, serta mekanisme penilaian kinerja bagi vendor baru. Parameter yang dikeluarkan oleh masing-masing pabrik, yang sebelumnya tidak tertulis dan bervariasi, mulai saat itu diseragamkan serta dibakukan ke dalam sistem Vendor Performance Management (VPM).
3. PT Kalbe Farma melakukan pendekatan kepada karyawan dan manajemen sebelum menerapkan sistem ERP dengan mengkomunikasikan kelebihan dan kekurangan serta posisi karyawan dan manajer mengenai sistem ERP.
4. Untuk menilai kinerja para vendor, perusahaan Kalbe menggunakan Key Perfomance Indikator. Pengukurannya didasarkan pada lima parameter, yaitu right delivery, right quality, right quantity, right price dan right service (5R).
5. Melakukan Risk Assesment dengan melakukan pemetaan titik-tik yang dianggap rawan jika terjadi suatu musibah.
6. Membangun sebuah Disaster Recovery Center untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti kebakaran, gempa bumi, ataupun lainnya dimana sebelumnya telah melakukan kegiatan risk assesment untuk memlih lokasi yang tepat.

Implementasi ERP sistem mengubah kultur perusahaan. Ini terbukti dengan adanya penolakan dari user meskipun telah melalui proses pelatihan. Dengan digunakannya konversi sistem modular atau secara bertahap, secara tidak langsung dapat mengetahui respon user bila terjadi penolakan agar tidak mengganggu aktivitas perusahaan secara keseluruhan. Jika sistem sudah dapat diterima dan berfungsi dengan baik, maka modul yang lain baru diinstal. Dalam penerapan ERP perlu diadakan pelatihan dan juga komunikasi yang baik denagan para user untuk itu kita perlu mendatangkan konsultan yang berpengalaman. Tidak lupa juga membuat perjanjian dengan vendor mengenai penjaminan dan penilaian kinerja vendor sebagai agen pelaksana change management dan pemeliharaan-pengembangan sistem ERP.

6. Manfaat yang Diperoleh dalam Penerapan ERP

Manfaat ERP system di PT Kalbe Farma dapat dilihat dari kecepatan informasi yang dapat disampaikan dari satu bagian ke bagian lainnya. Mampu menambah jam kerja, paling tidak satu jam sehari. Artinya, dalam setahun ada tambahan 240 ribu jam kerja. Manfaat lainnya, Kalbe berhasil memangkas lama barang di gudang (inventori) dari 180 hari menjadi 110 hari. Seperti pada saat ada perubahan inventory, sehinnga tidak terjadi off-prodution. Belum lagi, laporan konsolidasi bulanan yang tadinya selalu telat 10 hari, kini dipangkas tinggal empat hari. Sebelumnya, laporan baru bisa selesai pada tanggal 10 atau 12 bulan berikutnya. Sekarang sudah bisa selesai tanggal 4. "Ini adalah suatu percepatan. Manajemen mendapatkan informasi lebih cepat. Dulu, tidak ada yang bisa mengetahui turun-naiknya suatu produk secara detail.
Dengan ERP dapat dilengkapi dengan batch number, hal ini mengikuti mekanisme Cara Pembuatan Obat (CPO) yang Benar. Kegunaan batch number ini untuk menelusuri hingga ke bahan baku, jika terjadi masalah dengan produknya. Selain itu, berguna untuk mengakomodasi dan mendeteksi produk yang mendekati kedaluwarsa (first expired first out). Menggunakan Citrix untuk menerapkan secara terpusat berbagai aplikasi di seluruh sistem yang beragam, kami dapat memperpanjang usia piranti keras dari tiga tahun menjadi lima tahun. Manfaat lainnya adalah makin meningkatnya kepuasan konsumen, kebutuhan informasi antarkantor cabang sudah online, termasuk juga editor dengan bagian produksi.
Bentuk keuntungan lain dari penerapan sistem informasi dan teknologi informasin yang dijalankan adalah program Vendor Managed Inventory yang kini dijalankan PT Enseval Putera Megatrading, anak usaha Kalbe yang membidangi warehousing. Hal ini mempunyai arti, keperluan bahan baku Kalbe sudah tersedia di gudang Enseval dan siap dikirimkan. Enseval tinggal memberikan tagihan ke Kalbe sesuai dengan jumlah bahan baku yang digunakan. Dengan cara ini, “Kalbe tidak perlu repot memantau stok sehingga working capital-nya bisa diminimalkan.
Kemudian dari sisi segi penggunaan keuangan, tiap-tiap divisi atau bisnis unit yang ada tidak perlu lagi menunggu lama untuk memperoleh memo dari bagian keuangan. Proses approval yang bisa langsung dicek oleh pimpinan via jaringan elektronik. Mempercepat pengambilan keputusan karena semua data yang dibutuhkan dapat diketahui seketika. Mempercepat proses order dari distributor sehingga membantu meningkatkan penjualan obat. Dengan penerapan modul-modul ERP yang ada juga meningkatakan keakuratan informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan dan menentukan langkah strategis yang dibutuhkan oleh perusahaan.

7. Kesimpulan
Dalam melakukan proses penerapan ERP perlu mempertimbangkan tiga kompenen utama dalam sistem informasi. Dimana ketiga komponen tersebut saling terkait. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami bisnis proses yang ada untuk mengetahui apakah perlu melakukan perubahan dalam hal teknologi informasi yang sudah ada di perusahaan dengan proses bisnis yang sedang berjalan, sehingga dapat menentukan sektor bisnis yang mana yang akan dikembangkan. Setelah melakukan proses evaluasi terhadap bisnis proses yang ada, maka akan diketahui apakah proses bisnis yang digunakan saat ini sudah cukup baik ataupun memerlukan perbaikan.
Kemudian perbaikan yang dibutuhkan harus ditentukan sampai sejauh mana dan teknologi apa yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dari sisi hardware yang mendukung bisnis perusahaan dan meminimalkan kebutuhan hardware yang tidak dibutuhkan. Kemudian pemilihan software yang dibutuhkan dalam hal ini modul-modul ERP yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Komponen penting lainnya adalah sumber daya manusia yang menjalankan perubahan proses bisnis yang ada. Apakah orang-orang yang ada sudah mencukupi dan memenuhi kebutuhan dan kualifikasi untuk dapat mendukung perubahan dan penerapan penggunaan ERP ataupun sistem informasi yang baru atau sumber daya manusia yang ada masih diperlukan pelatihan dan pendidikan agar sistem informasi dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Jika secara umum suatu proses bisnis perusahaan telah dapat dituangkan ke dalam suatu standard aplikasi ERP yang umum (ERP), maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut dapat mempergunakan ERP untuk menunjang kemajuan dari perusahaan. Memang setiap perusahaan memiliki kekhususan yang mana secara umum ERP tidak dapat memfasilitasi kekhususan tersebut, tetapi jika dipandang tidak perlu dimasukkan ke dalam ERP dan masih dapat dikerjakan di luar ERP, maka sebaiknya tetap dikerjakan di luar ERP. Tetapi jika kekhususan tersebut merupakan faktor yang penting bagi proses bisnis perusahaan, maka dapat diusahakan untuk memasukkannya ke dalam ERP.
Hal yang perlu dipertimbangkan juga adalah kemampuan dari suatu ERP untuk mengakomodasi adanya modifikasi jika diperlukan. Akhir dari pertimbangan mengenai perlunya penggunaan ERP, implementasi ataupun modifikasi adalah, dari segi biaya yang diperlukan dan diperbandingkan dengan keuntungan yang dapat diraih oleh perusahaan di waktu kedepannya. Dalam hal ini PT Kalbe Farma menggunakan lebih dari satu vendor yaitu Citrix dan Oracle, dan rencana pengembangan IT sesuai cetak biru 2012, dimana perlu diadakan proses pengawasan yang terus menerus dan berkesinambungan.
Penerapan ERP dalam rangka meningkatkan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi merupakan keunggulan bersaing utama bagi semua perusahaan di masa depan. Karena itu, modul-modul dan vendor yang maju dan responsive akan meningkatkan profitabilitas Kalbe,”
Disamping itu peran change management sangat diperlukan untuk memberiakn pendidikan dan pelatihan kepada pengguna yaitu karyawan dan para manajer yang berhubungan langsung dengan sistem yang baru. Dalam hal ini PT Kalbe Farma menggunakan Change Acceleration Project untuk mengelola perubahan yang ada dalam proses penerapan ERP di PT Kalbe Farma ini. Langkah-langkah PT Kalbe Farma untuk mendukung keberhasilan penerapan ERP juga terlihat dari pendekatan yang dilakukan oleh perusahaan kepada departemen atau bagian yang mengalami perubahan sistem informasi untuk mendapatkan dukungan dan komitmen dalam proses penerapan ERP.
Komitmen ini diperlukan untuk meyakinkan bahwa penerapan ERP ini hanya untuk kebaikan perusahaan dan pada nantinya akan meningkatkan nilai perusahaan dan pada ahirnya seluruh penghuni perusahaan akan mendapatkan manfaatnya, bukan untuk menghilangkan pekerjaan bagi seseorang atau sebagainya. Disamping itu, komitmen menejemen akan turut membantu penyelesaian dari konflik-konflik yang ada selama proses penerapan ERP.
Sehingga dapat disimpulkan, faktor kunci kesuksesan dalam penerpan ERP di PT Kalbe Farma adalah, Pemahaman bisnis proses yang matang, dimana hal ini adalah hal yang mutlak bagi suatu perusahaan dalam menerapkan ERP, dimana ERP tidak dapat diterapkan jika suatu perusahaan tidak memahami bisnis proses yang ada dengan jelas. Kedua mengetahui bagian-bagian mana yang harus diperbaiki dari bisnis prosesnya dan pemilihan aplikasi, modul dan vendor yang sesuai dengan kebutuhan proses bisnisnya. Faktor selanjutnya adalah faktor kunci kesuksesan implementasi ERP di Kalbe Farma, yaitu change management yang baik. Suatu penerapan sistem informasi yang baru khususnya ERP akan selalu diikiti dengan adanya perubahan-perubahan dalam perusahaan tersebut. Change management diperlukan untuk memberiakan pelatihan dan pendidikan bagi pengguna yang bersentuhan langsung dengan penerapan suatu sistem yang baru. Disamping dua hal tersebut, juga perlu disampaiakn mengenai alasan pergantian sistem, keefektivan penggunaan sistem yang baru dan keuntungan dalam penggunaan sistem informasi yang baru tersebut.
Oleh karena itu kombinasi yang saling mendukung dan saling melengkapi antara proses bisnis dan perkembangan teknologi informasi merupakan tuntutan yang tidak dapat dielakan untuk keberhasilan suatu organisasi bisnis. Intinya pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi sangat membantu perusahaan untuk menghadapi persaingan global dan memperbesar peluang untuk menuai keuntungan dari internet yang berkembang semakin pesat.

8. Saran
Komitmen yang ada dari level karyawan hingga manajemen sebagai pengguna. Penerapan ERP di setiap perusahaan pasti mengalami kendala adan membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran, sehingga komitmen yang kuat dari seluruh lapisan di dalam perusahaan sangat penting dan diperlukan.
Sebaiknya Kalbe memiliki sistem manajemen yang baik untuk melakukan perbaikan dan menularkannya kepada para pemasok, karena Kalbe tidak bekerja sendiri, kesuksesan Kalbe juga didukung oleh para pemasok bahan bakunya. Untuk itu, komitmen manajemen puncak Kalbe dan pemasok juga harus tinggi. Karena kemampuan perusahaan dalam dalam melakukan perbaikan dan pembenahan bukan hanya slogan semata. Akan tetapi hal ini juga membutuhkan suatu sistem yang terpadu agar perbaikan dan pengembangan dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Vendor dan Kalbe merupakan suatu jaringan dalam Networkm Supply Chain. Dimana jika Kalbe Farma mengalami kemajuan maka vendor-pun akan merasakan manfaatnya secara nyata. Untuk mencapai tujuan itu, tentu diperlukan keterbukaan, kejujuran dan komunikasi di antara kedua belah pihak. Dengan tujuan terbinanya hubungan yang jangka panjang yang harmonis, dan saling mengubtungkan.


Daftar Pustaka

A. Mohammad B.S., Megaproyek Grup Kalbe Wujudkan Sistem Terintegrasi, 25 Oktober 2007, dapat diakses melalui: http://202.59.162.82/swamajalah/swadigital/details.

Bisnis Indonesia 26 Oktober 2006, Kalbe Farma Bangun Akses Infrastruktur

Firdanianty dan Handayani Tutut, Menjaga Rantai Pasokan Raja Farmasi, Rabu, 30 April 2008, dapat diakses melalui http://www.swa.co.id/swamajalah/praktik/details.

http://www.kalbefarma.com/print_version.php?mn=news&detail=19278

Tuesday 26 August 2008

Cara Survival

Ketemu lagi dengan sang petualang...Kali ini mo mbagi ilmu tentang teknik bertahan hidup. Kali ini saya pengen mbagi trik buat ngetes daun, akar, rumput, buah-buahan yang bisa kita makan atau tidak. Pertama ya kita harus banyak baca buku tentang botani gitu deh... biar kita banyak pengetahuan tentang tumbuhan yang bisa dimakan dan yang tidak bisa dimakan. Soalnya klo ga pernah baca buku botani tentang tumbuh2an juga bisa repot sendiri nanti, coz ada beberapa tumbuhan yang klo dipegang aja bisa buat gatel merah-merah tujuh hari tujuh malem.

Tapi ada caranya qo buat ngetes tumbuhan itu layak dikonsumsi atau ga , so tenang aja dan dilanjutin deh bacanya Okay....

Nah kalo kita tersesat di hutan di alam bebas dan kita laper banget pengen makan tapi yang ada cuma pohon, rumput,buah yang ga kita kenal, pasti dunk kita mikir, bisa ga ya ni dimakan? Langkah pertama ambil aja tuh rumput, kulit pohon, buah yang ada, terus remas-remas di telapak tangan kita, tunggu satu menit, kalo ga terjadi iritasi di telapak tangan, lanjutkan pada lokasi kedua yaitu di lipatan siku kita tentu dengan mengambil tumbuhan,buah,akar,kulit pohon yang uda kita remas-remas, kalo ga terjadi iritasi atau gatal-gatal, lanjutkan ke lokasi ketiga yaitu leher oleskan hasilremasan kita tadi di leher,kalo ga terjadi iritasi lanjut lagi deh ke posisi keempat yaitu di bibir, oleh tuh hasil remasan kita ke bibir. Kalo ga iritasi coba dimut and dikulum-kulum dulu, kalo ga iritasi berati tumbuhan itu bisa dimakan dan aman. Tapi ingat, porsi kita ,makan tumbuhan itu ga seperti kita makan lontong opor dan ketupat (maklum uda mo puasa), tapi sekedar untuk menambah nutrisi, mineral, vitamin bukan untuk mengenyangkan. Perlu diingat, langkah-langkah tadi dihentikan jka pada percobaan keberapa ternyata tumbuhan itu uda bikin iritasi dan gatel berarti tumbuhan itu tidak layak dikonsumsi Okay...

Nah...habis maem seret deh... pengen mimik yang seger-seger... ya beli di warung aja atau mbuat syroup pake es....

Tapi kalo tersesat di alam bebas gimana dunk?
Ya pertama kita harus berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk mempertemukan kita dengan regu penyelamat atau ketemu dengan sumber air hi....
Kalo ga ditemuin regu penyelamat dan belu, nemu mata air ya hemat tenaga. lebih bail jalan pada pagi hari dan sore hari. Sambil jalan cari deh tanah yang lembab, nah kalo uda ketemu cepet-cepet cari alat penampung air bisa dari daun talas, atau daun yang aman dan mempunyai bentuk daun yang lebar, kalo punya mesting pake aja deh mestingnya. Terus gali tanah yang lembab itu sedalam wadah penampungan dilebihin dikit. terus taro wadah penampung air tadi lubang yang telah kita gali, lalu taruh penutup diatas wadah kita tadi kalo bisa baju yang tipis tapi kalo ga da pake daun lagi deh yang mempunyai tekstur tipis berpori besar, lalu yakinkan bahwa penutup itu kuat dan tidak gampang jebol kemuadian timbun wadah air yang sudah ditutup tadi dengan tanah yang lembab itu tadi kemudian tunggu 2-3jam kemudian buka penutup tanah tadi itu pelan-pelan sambil berdoa supaya berhasil dan walaaa!!! Kita punya air putih yang segar cukup untuk mimik.... O, ya nunggu 2-3jam tadi karena nunggu proses penguapan yang diuapkan oleh panas matahari. Tapi ya tergantung juga dengan jenis tanah dan lokasinya, tapi ga da salahnya kalo dicoba lha kepepet ya tho....

Bisa juga cari pohon yang guede banget, terus tanah sekitar pohin itu juga lembab, terus coba gali deh insyaallah ada airnya juga,kalo ga ya cari akar pohon, beberapa akar pohon punya kandungan air yan g tinggi, tapi ya itu anda harus banyak baca buku ya...

Okay deh kalo ada kesalahan dalam memberikan tips jangan disalahin lho ya aku... Ini soalnya saya praktekan sendiri dan ternyata berhasil. Nah kalo pembaca mencobanya dan tidak berhasil jangan nyalahin saya atau nuntuk saya, karena itu hanya panduan umum dan panduan resminya ya...pengalaman berpetualang pembaca.

Okay deh....

NIL DISPERANDU

Thursday 7 August 2008

Cara Klasik Melakukan Perjalanan Gunung ES

Cara Klasik Melakukan Perjalanan Gunung ES

Pada kesempatan kali ini saya ingin membagi ilmu, pengetahuan saya mengenai aktivitas petualangan alam bebas, terutama pada pendakian gunung es. Tulisan ini semata-mata hanya untuk memberikan inspirasi pada pembaca, semoga dapat menumbuhkan keinginan untuk belajar lebih dalam penguasaan aktivitas petualangan alam bebas khususnya dalam pendakian gunung es. Tidak hanya berhenti pada belajar, penulis juga berkeinginan tulisan ini dapt memberikan pengetahuan bagi pembaca yang mempunyai kelebihan fisik, dana, waktu, sumber daya, untuk melakukan pendakian gunung es.

Pertama-tama saya akan membagi tahapan tips dalam melakukan pendakian gunung es, terdapat tujuh tips dalam tulisan saya ini yaitu;

¨ Teknik dasar berjalan menggunakan crampoon (sepatu khusus pendakian es).

¨ Pergerakan dalam pendakian gunung es.

¨ Progresion pendakian gunung es.

¨ Teknik pengamanan pendakian gunung es.

¨ Penggunaan carnmentel untuk membantu pendakian.

¨ Membuat anchor di pendakian gunung es.

¨ Cara penggunaan caratine yang aman untuk naik atau turun dalam pendakian.


Tips pertama, berjalan menggunakan crampoon. Berjalan menggunakan crampoon, kita harus memasangnya dengan sangat kuat, kita harus benar-benar menancapkan paku crampoon kita ke salju atau es dengan posisi kaki mengikuti kuntur dari salju atau es, posisi kaki harus benar-benar mantap menancap ke salju atau es. Pada saat berjalan berikanlan jarak secukupnya untuk melangkah bila tidak salah-salah kaki kita yang malah tertancap paku crampoon dan kita harus perhatikan ketebalan salju atau es yang ada di crampoon kita(untuk lebih jelasnya lihat gambar)

Tips kedua, pergerakan dalam pendakian gunung es atau salju. Pertama, posisi berdiri dalam sudut kemiringan yang tidak terlalu curam, kaki kanan tegak lurus dengan arah kita berjalan tentu saja dengan menggunakan crampoon, kaki kiri berada di depan kaki kanan ataupun sebaliknya tentu saja dengan jarak yang paling nyaman untuk kita dan badan agak condong ke depan.

Posisi berdiri dengan posisi berjalan pada sudut kemiringan medium sangat berbeda. Bila kita berjalan denngan sudut kemiringan medium kita berjalan menyamping dengan kaki kanan menancap sempurna dengan kemiringan yang cukup lalu diikuti dengan kaki kiri yang melangkahi kaki kanan dengan posisi ujung kaki menghadap ke atas, begitu seterusnya hingga sudut kemiringan menjadi landai.

Bila berjalan pada sudut yang ekstrim kita menggunakan bantuan hawk atau alat seperti pacul dengan bahan yang beraneka macam. Posisi badan condong ke depan sesuai dengan kuntur jalur pendakian, pertama kita tancapkan hawk dengan cara memegang bisa pada pangkal hawk, badan hawk, atau kepala hawk. Mata hawk yang lancip kita tancapkan terlebih dahulu diikuti dengan menancapkan mata crampoon bagian depan, bawah atau semua, disesuaikan dengan karakter salju atau esnya. Cara menancapkan hawk harus kita tusukan seperti gerakan memukul atau menancapkan pangkal gagang hawk dengan kuat. Perlu diingat, jangan lupa ikatkan tali hawk pada tangan kita, bila sewaktu-waktu kita jatuh karena salju yang longsor kita tidak kehilangan hawk yang dapat kita gunakan untuk membantu tindakan penyelamatan diri kita.

Pada saat menuruni tebing dengan kemiringan medium kita lakukan seperti kita berjalan naik dengan sudut kemiringan medium dengan tambahan badan kita mengikuti gerak kaki yang menapak turun dan yang menancap kuat tapi jangan terlalu membungkuk dan arah badan kita jangan melebihi kaki yang menancap yang merupakan tumpuan terkuat. Menuruni tebing juga bisa dilakukan dengan posisi duduk dengan arah badan sama seperti posisi berdiri. Keduanya harus diperkuat dengan menancapkan hawk ke es atau salju.

Tips ini bukanlah tips yang paling benar, tetapi tips ini telah diuji oleh saya sendiri pada saat mengikuti Marlboro adventure Team 2005 dengan tempat pelatihan di tebing Kawah Bromo dengan instruktur dari North Face Asia. Memang akan lebih mudahnya bila kita mempraktekannya di lapangan karena akan lebih mengerti posisi-posisi, dan cara penggunaan dari alat-alat pendakian yang ada, tentu dengan didampingi oleh ahli.


Untuk tips-tips selanjutanya akan dilengkapi lain waktu, maklum...masih banyak tugas yang numpuk untuk nyelesain tugas-tugas yang lainnya.


NIL DISPERANDU.....

SALAM PETUALANGAN.....

Wednesday 4 June 2008


Adventure Journalist



In The Top Of Rock



MERAPI VOLCANO YOGYAKARTA



Wedhus Gembel at Merapi Volcano